Jumat, 27 Januari 2012

Mengenal Jurnalistik (2)

John M. Sidal, pemimpin redaksi American Magazine berdasarkan pengalamannya menyimpulkan, “apa yang menyangkut tentang manusia dan tentang diri sendiri seseorang akan selalu mematik perhatian masyarakat”. Dia mengibaratkan kesukaan setiap orang dirinya sendiri di depan cermin. Inilah yang dalam dunia jurnalistik dikenal dengan teori cermin.

Harian Pos Kota pada awal penerbitannya dengan berhasil sekali menggunakan teori cermin. Misalnya foto-fotonya memuat sebanyak mungkin orang. Sebab orang memang suka melihat dirinya di depan cermin. Untuk mengetahui sejauh mana suatu peristiwa atau fakta itu dapat menarik perhatian masyarakat atau singkatnya menjadi berita, sering ditentukan oleh seberapa besar seseorang itu memiliki penciuman berita (nose of news).

Ada sejumlah ‘tips’ untuk segera memperkirakan bahwa suatu peristiwa/fakta menarik perhatian masyarakat apabila memiliki unsur-unsur dibawah ini :

a. Peristiwa yang mengandung unsur konflik. Sampai batas tertentu, sesuatu yang sifatnya berbau konflik selalu akan menarik perhatian setiap orang. Misalnya berita peperangan, pertandingan olahraga yang besar, pertarungan politik, dsb.
b. Hal-hal yang meliputi kemajuan dan perkembangan. Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai perubahan-perubahan atau kemajuan-kemajuan, misalnya penemuan teknologi baru.
c. Peristiwa-peristiwa yang mengandung konsekuensi-konsekuensi pada masyarakat. Misalnya berita kenaikan harga BBM dan listrik.
d. Peristiwa yang menyangkut tokoh terkemuka dan populer. Ungkapan dalam jurnalistik dikenal dengan ‘man makes news’. Misalnya tokoh politik, bintang film, penyanyi, menteri, presiden atau lainnya.
e. Peristiwa yang tidak biasa (novelty). Misalnya seekor anjing yang berpisah sekian lama, berhasil menemukan tuannya kembali setelah berpisah ratusan kilometer.
f. Peristiwa yang mengandung unsur human interest. Yaitu kejadian/fakta yang mendatangkan rasa belas kasihan, simpati atau kesetiakawanan. 
g. Peristiwa yang menyangkut seks dan kriminal (sex and crime). Tulisan seperti ini akan sangat diminati banyak kalangan pembaca, baik tua maupun muda.

Sebuah tulisan akan menarik untuk dibaca, apabila ditulis dengan gaya bahasa yang menarik. Para wartawan senior sering menyebutnya, gaya penulisan adalah suara dari kata-kata yang tertulis diatas kertas. Ada beberapa ‘tips’ untuk menghasilkan berita yang dapat memikat pembaca yaitu : 
a. Hindari penggunaan kata-kata mubazir
b. Hindari memasukkan opini
c. Buatlah kalimat dan paragraf yang pendek dan jelas.
d. Gunakanlah kata-kata sederhana, umum dan akurat.
e. Apabila menyebutkan nama orang dalam berita, hendaknya disebutkan identitasnya
f. Meskipun seorang wartawan menyaksikan sendiri suatu peristiwa, namun di tetap harus mengkonfirmasikan pada sumber yang berwenang dan harus cover both side bila berita menyangkut perselisihan dua pihak. (*)

1 komentar: