Senin, 30 Januari 2012

Menulis Berita (1)


Pendapat orang tentang apa yang dimaksud dengan berita itu bermacam-macam, berbeda-beda satu sama lain, tidak saja karena sudut pandang dan titik perhatiannya yang berbeda, tetapi juga karena kepentingannya terhadap berita itu juga berbeda.

Berita bukanlah kejadian, melainkan laporan mengenai kejadian. Kalau dianggap komoditi, maka berita adalah komoditi yang mudah rusak/binasa ataupun basi. Kalau dianggap sebagai kekayaan maka berita adalah kekayaaan yang selalu berubah, karena nilai-nilai yang mudah berganti.


Syarat-Syarat Berita :
1. Aktualitas
            Semakin hangat berita tersebut, semakin membuat pembaca tertarik untuk membaca dan menikmati.

2. Skala Berita
            Yang dimaksud adalah kemampuan berita tersebut menyentuh banyak orang dalam radius yang luas. Masalah yang menyangkut jutaan orang tentu lebih menarik dibanding masalah yang menyangkut belasan orang saja.

3. Ketokohan
            Ketokohan bukan hanya dilihat dari segi ketokohan formal saja, melainkan ketokohan informal juga. Tokoh formal adalah tokoh yang diangkat secara resmi baik oleh masyarakat maupun lembaga. Sementara tokoh informal tidak diangkat, melainkan diakui ketokohannya oleh masyarakat.

4. Inovatif
            Inovasi adalah temuan baru, baik berupa benda maupun ide yang mampu memecahkan permasalahn dengan baik dari sebelumnya.

5. Unik
            Sesuatu sering dikatakan menarik karena unik. Oleh karena unik membuatnya menjadi berbeda dengan yang lain.

6. Informatif
            Sudah pasti informasi ini adalah yang baru dan mengundang manfaat bagi yang menerima informasi tersebut.


Unsur Berita :
            Berita yang lengkap akan memuat enam unsur yang dikenal dengan rumus 5W+1H (what, where, why, when, who dan how) yaitu : apa, dimana, kapan, mengapa, siapa dan bagaimana. Masing-masing unsur harus masuk dalam suatu berita, meskipun penempatannya dilain alenia. Penguraian masing-masing unsur harus memperhatikan pokok masalah yang akan ditulis. Misalnya, tulisan mengenai profil seseorang maka ditekankan pada unsur ‘who’.


Bentuk Tulisan :
            Sebenarnya menulis berita sama dengan menulis tulisan lain, seperti tulisan surat. Yang penting tulisan itu bisa dipahami dan enak dibaca. Tetap karena tulisan berita mempunyai kekhususuan maka menuliskannya agak berbeda. Berita yang dimuat di media massa harus mampu merayu pembacanya dan menarik perhatian agar dibaca sampai habis. Oleh karena itu, wartawan dituntut untuk memiliki kemahiran menyusun kata-kata.

            Tulisan yang menarik, dimulai dari yang penting menuju yang kurang penting. Tulisan seperti ini disebut dengan tulisan model piramida terbalik. Susunan berita ini menjadi model hampir semua media massa. Dengan tulisan yang lebih penting dulu, pembaca diharapkan akan terpikat, seorang redaktur juga akan mudah memotong tulisan tersebut, apabila dirasa ruangnya kurang mencukupi.

            Kebalikan model tulisan itu adalah piramida tegak. Yaitu berita yang ditulis mulai kurang penting menuju ke yang paling penting. Alasan sebenarnya hampir sama dengan model tulisan sebelumnya, yakni untuk promosi. Dengan model tulisan seperti ini, pembaca belum mendapatkan sesuatu di awal tulisan, karena itulah dia meneruskan sampai akhir. Tetapi perlu diingat orang sekarang semakin efektif dan efisien dalam bertindak. Begitu membaca tulisan itu, karena tidak segera mendapatkan apa-apa, maka segera ditinggalkan tulisan tersebut, karena itulah berita dengan tulisan ini sekarang jarang digunakan.

            Model yang lain adalah bentuk blok. Model ini mencampur berita penting dan kurang penting. Memang sudah menjadi tulisan ini akan menarik, tapi seorang redaktur akan kesulitan dalam memotongnya apabila ruangan tidak cukup. Karena itu berita menggunakan model ini jarang dipakai.

(bersambung)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar